Percaya diri sejak kecil

Kadang kala kita sering melihat ada beberapa orangtua yang memakaikan busana modis atau seksi dengan alasan supaya anaknya terbiasa memakai busana yang feminin. Mungkin banyak sekali orangtua maupun guru yang gelisah bagaimana menjadikan anaknya percaya diri atau PD. Islam seakan-akan sudah tidak cukup lagi. Padahal, kita yang menjadi penyebabnya.
Kita ajarkan anak kita berjilbab agar mereka menjadi orang yang memuliakan syari’at Allah semenjak usia mereka yang masih belia. Tetapi saat berbicara, bukan iman yang kita tanamkan, melainkan keinginan untuk memperoleh tepuk-tangan manusia yang kita bangkitkan.
Kalau mereka tidak berjilbab, bukan kita ingatkan mereka tentang mahabbatullah (cinta kepada Allah), melainkan biar cantik dilihat orang. Maksud kita baik, tetapi yang kita teriakkan, “Ayo, coba dipakai jilbabnya. Ih, jelek ah kalau nggak pakai jilbab.” Begitu mereka memakai jilbabnya, segera saja kita memuji, Nah…, begitu dong. Kalau pakai jilbab cantik kan?” Ah, andaikan saja pujian yang jarang kita berikan pada anak itu lebih mengingatkan mereka kepada Tuhannya, insya-Allah akan lain ceritanya. Tetapi tidak.
Kita lebih sering memuji mereka meskipun tampaknya kita lebih sering mencela dengan alasan-alasan yang tidak menghidupkan jiwa. Kalau memang memakai jilbab hanya untuk cantik, bukankah ada jalan lain agar tampil lebih cantik lagi daripada sekedar pakai jilbab? Sebagaimana cara kita memuji anak saat pakai jilbab, seperti itu pula seringkali kita menganjurkan anak-anak berpakaian yang patut saat ke masjid. Kita suruh mereka pakai pakaian yang bagus biar tidak malu pada teman. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan.” (QS. Al-A’raaf: 31).by Majalah ALIA edisi Agustus